Bacaan: Amsal 2
Bagian-bagian awal dari Amsal menunjukkan betapa pentingnya kita (pembaca) mencari hikmat daripada kefasikan/kebodohan dunia. Di bagian ini secara khusus saya tertegur dengan betapa kita perlu bertindak secara nyata untuk mengejar hikmat bagaikan mengejar harta yang sangat berharga.
Bagian-bagian awal dari Amsal menunjukkan betapa pentingnya kita (pembaca) mencari hikmat daripada kefasikan/kebodohan dunia. Di bagian ini secara khusus saya tertegur dengan betapa kita perlu bertindak secara nyata untuk mengejar hikmat bagaikan mengejar harta yang sangat berharga.
Coba bayangkan situasi ketika ada suatu pengumuman yang diterbitkan oleh seorang konglomerat yang sudah tidak memiliki sanak keluarga dan tidak peduli lagi dengan hartanya. Ia menyatakan terdapat sebongkah emas dan berlian terpendam di suatu titik, di bawah tanah kota Jakarta. Di zaman yang sudah sangat canggih ini, tentu akan banyak orang berkompetisi demi menjadi yang pertama mengklaim bahwa emas dan berlian itu adalah miliknya. Walaupun ilustrasi di atas terdengar tidak masuk akal, namun seperti itulah gambaran mengejar perak dan harta terpendam yang terlintas di benak saya saat ini.
Bahkan lebih dari semua harta fana di atas, hasil dari pencarian akan hikmat Allah mendatangkan pengertian tentang takut akan TUHAN dan pengenalan akan Allah. Di ayat 6, Allah menjanjikan pengetahuan dan kepandaian bagi mereka yang jujur, tidak bercela lakunya (walk in integrity dalam ESV), dan setia(ayat 7-8).
Nampaknya mengejar hikmat kerap terbatas dengan kegiatan kognitif, seperti membaca, baik membaca Firman, penelaahan Alkitab, atau membaca buku-buku rohani. Hal itu tentu tidak salah, malah sangat baik dan benar. Tapi tentu tidak cukup sampai di situ. Tindakan mengejar hikmat juga tercermin dari perilaku kita sehari-hari, apakah kita orang yang setia dan tidak takut menyatakan kebenaran, orang yang menggantungkan masa depan dan rencananya pada Tuhan, atau sebaliknya. Most of all, apakah kita mau berusaha untuk berubah dari ketidakjujuran, kebercelaan, dan ketidaksetiaan kita?
Pertanyaannya sekarang, dari ketiga hal di atas (jujur, berlaku tidak bercela, setia), aspek apa dalam hidupmu yang seringkali masih membuatmu jatuh?
It is very nice to know that you respond my previous comment. My advise is, please write more often. You have the talent and competence to do it..Share what God has revealed to you through your devotion. With that you will bless many people out there that really looking for the wisdom to live their life. Btw ; Wisdom is God's gifted item. You can search for it, but you can have it only through His revelation.
ReplyDelete