GET TO KNOW ME!

Get to Know Me

Marselina Tabita Tumundo is a full-time TV journalist, working in the pioneer of news television channel in the country, Metro TV. Fun fact,...

Sunday, 22 November 2020

Bulukumba, Pesona Tanpa Batas!

Butta panrita lopi, begitulah julukan yang disematkan untuk tanah Bulukumba yang memiliki arti tanah pelaut ulung. Tak berlebihan memang, jika banyak penjelajah samudera yang handal lahir di tanah ini. Untuk mengarungi lautan samudera, mereka memiliki kapal layar yang tangguh yaitu kapal pinisi.

Pembuatan kapal pinisi memadukan sebuah keterampilan, sekaligus nilai kepercayaan. Hal ini lah yang membuat kapal pinisi diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Unesco, pada Desember 2017 silam.

Estetika dan kemegahan pinisi dapat menjadi magnet bagi para pembeli. Tak hanya datang dari dalam negeri, pemesanan pinisi pun merambah hingga ke level luar negeri. 

Kami bertemu dengan seorang ahli pembuat kapal pinisi bernama Al Fhiand. Dirinya menuturkan, akses jaringan internet sangat dibutuhkan olehnya sebagai media promosi, serta sarana komunikasi dalam pemesanan kapal pinisi secara daring.



Credits

 

Producer/director            : Bayu Noercahyo

Reporter/scriptwriter      : Marselina Tumundo

Camera person                : Deddy Utama

Drone                              : Leonard Lefkas

Production Assistant       : Weynand Simon

Editor                              : Dwi Septiansyah

Photographer                  : Usman Iskandar

Thursday, 12 November 2020

Kota Pintar CItra Makassar

Hampir semua kota di indonesia kini berlomba menuju smart cityKonsep kota pintar diyakini dapat menjadi solusi atas sederet masalah perkotaan di dalam negeri.

Berbagai transformasi di segala bidang pun dimaksimalkan setiap kota, dengan konsep utama yakni menyinergikan teknologi. Pun demikian dengan Makassar.

Kota Daeng berkomitmen untuk mendorong pembangunan perkotaan.

Saksikan selengkapnya di kanal Youtube Metro TV berikut ini.



Credits

Producer/director            Bayu Noercahyo
Reporter/scriptwriter      : Marselina Tumundo
Camera person                : Deddy Utama
Drone                              : Leonard Lefkas
Production Assistant       : Weynand Simon
Editor                              : Dwi Septiansyah
Photographer                  : Usman Iskandar

Wednesday, 11 November 2020

BAKTI untuk Negeri, Ekspedisi Sulawesi

Pernahkah terpikir sebelumnya untuk menjelajahi sebuah pulau dalam kurun waktu 21 hari?

Kesempatan itu datang bahkan ketika saya tidak pernah membayangkannya sebelumnya. Tentu saya memiliki mimpi untuk dapat melihat dunia dari berbagai sudut pandang di setiap daerah, baik dalam maupun luar negeri. Dengan kata lain, setiap orang pasti suka jalan-jalan, termasuk saya. Perbedaannya, kali ini adalah untuk bekerja, sekaligus berplesir di sela-sela waktu yang memungkinkan.

Perjalanan menjelajahi Pulau Sulawesi itu terbingkai dalam program BAKTI untuk Negeri, Ekspedisi Sulawesi. 21 hari awalnya terdengar waktu yang cukup lama, tapi terasa seperti beberapa hari saja. Pulau Sulawesi sendiri terdiri dari enam provinsi, dan setiap provinsi terdiri dari belasan kota dan kabupaten. Jadi, 21 hari benar-benar seperti beberapa kedipan mata saja, yang syukurnya diselingi pemandangan indah lautan, gunung, dan kekayaan budaya bagian tengah Indonesia itu.

Singkatnya ekspedisi ini membawa kami ke empat kota dan kabupaten, dimulai dari Kota Makassar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Toraja Utara, dan terakhir Kota Manado. 

Setiap tempat terangkum dalam satu episode program yang berdurasi 30 menit. Percayalah, bukan perkara mudah untuk menyajikan keunikan sebuah daerah hanya dalam waktu setengah jam. Kompleksitas kultur, kekayaan warisan budaya, dan peran masyarakatnya dalam bersumbangsih untuk negara tidak akan bisa didefinisikan oleh layar kami yang sangat terbatas. Akan tetapi, sedikit cuplikan dan kesaksian hidup dari setiap narasumber yang kami temui di lapangan, selayaknya manjur membuat setiap penonton mabuk dengan rasa penasaran untuk menyelami lebih dalam kekayaan tanah air.

Penting pula diingat bahwa ekspedisi ini mungkin tidak hadir di layar kaca atau peranti kita, tanpa adanya proses pra-produksi yang begitu menguras tenaga dan pikiran. Demi menghasilkan tayangan berdurasi 30 menit, setidaknya tim ekspedisi membutuhkan empat hari kerja untuk proses pengambilan gambar. Itu belum termasuk pitching ide serta proses editing video yang bisa memakan waktu total lebih dari satu minggu sampai suatu episode bisa dikatakan layak tayang. Terima kasih untuk rekan-rekan ekspedisi yang sudah rela berjibaku tanpa kata menyerah, meski di tengah perjalanan kerap menemukan kebuntuan atau kelelahan. 


Teaming up with you guys would be the best experience for my career journey!
Location: Kodingareng Keke Island, Makassar, South Sulawesi



Santai sejenak di tengah perjalanan enam jam Makassar-Bulukumba. Kami juga sempat menempuh perjalanan 13 jam dari Bulukumba-Tana Toraja. Bravo, team!



Bersama menjajaki goa mayat leluhur masyarakat Toraja.
Lokasi: Kete Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan


Berburu matahari terbenam. Agenda wajib setiap petang.
Lokasi: Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan


Malam hari di Manado menjadi penutup perjalanan kami.
Lokasi: Jembatan Ir.Soekarno, Manado, Sulawesi Utara


Nantikan setiap tayangan BAKTI untuk Negeri, Ekspedisi Sulawesi di Metro TV.

Sampai jumpa di entry berikutnya tentang episode 1 Kota Pintar Citra Makassar .